Artikel | Featured

Meniru Praktik Baik

Meniru praktik baik melalui studi tiru merupakan kegiatan yang umum dilakukan antar komunitas baik organisasi maupun lembaga/instansi untuk meniru dan atau mengembangkan pengalaman, keberhasilan atau praktik terbaik yang diraih atau dilakukan oleh komunitas yang dikunjungi. Studi tiru merupakan konsep belajar yang dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten ataupun memiliki keunggulan dalam hal tertentu. Sebagaimana yang dilakukan oleh SMKN 3 Yogyakarta (11-12 Maret) dengan mengunjungi Citra Grand City of Festival, SMKN 2 Sragen dan SMK NU Maarif Kudus. Citra Grand City of Festival merupakan industri perumahan yang dikembangkan oleh Ciputra Group dengan konsep City of Festival di daerah Bukitsari, Citra Sun Garden.  Sedangkan kedua SMK yang dikunjungi merupakan SMK berbasis teknologi yang memiliki keunikan dan keunggulan pada pendidikan karakter dan budaya industri yang sangat kuat.

Berbagai area industri, belajar dan kegitan siswa pada semua jurusan dikunjungi oleh tim studi tiru untuk melihat lebih dekat serta berdiskusi secara langsung dengan para petugas tentang praktik baik yang telah dilakukan. Materi diskusi meliputi pengelolaan sumberdaya baik sarana pendukung maupun sumber daya manusia termasuk pemenuhan dokumen yang dibutuhkan.

Beragam informasi dari industri diperoleh tentang standar minimal yang harus dimiliki oleh para lulusan SMK untuk bersaing di industri. Sedangkan pengalaman baik dari SMKN 2 Sragen diantaranya tentang penguatan budaya kerja melalui pendidikan ketarunaan. Pendidikan ketarunaan di SMKN 2 Sragen yang dilaksanakan selama satu tahun di kelas X mampu menempa ketahanan fisik, mental dan rohani. Penguatan dan ketahanan fisik dibentuk melalui bina jasmani dengan aktifitas olah raga yang berfariasi, serta Pelatihan Baris Berbaris (PBB). Ketahanan rokhani dilakukan melalui praktik sholat berjamaah serta kegiatan keagamaan lain sesuai agama masing-masing siswa selama siswa berada di area sekolah, sedangkan penanaman jiwa sosial dilakukan melalui pelatihan berbagai penanganan kebencanaan.

Melalui Pendidikan ketarunaan, SMKN 2 Sragen dapat melahirkan taruna taruni yang memiliki sikap berani, pantang menyerah dan sigap mengambil keputusan dalam mengatasi berbagai masalah dan tantangan. Selain itu, pendidikan ketarunaan ini juga menghasilkan taruna yang terbiasa melakukan kebajikan, sigap, energik, disiplin dan humanis. Dampak dari pendidikan ketarunaan adalah tercapainya visi dan misi sekolah dengan dihasilkannya taruna yang memenuhi standar dalam dunia industri, baik dari sisi fisik, mental, disiplin serta tanggung jawab. Selain itu pendidikan ketarunaan juga menggembangkan proses pendewasaan dalam berfikir dan bertindak.

Potret lain didapat dari SMK NU Maarif Kudus yang beralamat di Prambatan Lor 679 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.  SMK yang berdiri pada 17 Juli 1991 oleh prakarsa para ulama, pengusaha serta tokoh agama di Kudus ini merupakan SMK swasta Islam yang didukung penuh oleh perusahaan-perusahaan besar di wilayah Kudus dan sekitarnya. SMK NU Maarif Kudus merupakan salah satu SMK dengan sistem pendidikan vokasi terbaik di Indonesia. Di awal berdiri, SMK NU Maarif Kudus memiliki 2 jurusan yaitu jurusan Teknik Mesin dan Teknik Listrik. Seiring berjalannya waktu, kini telah berkembang menjadi 7 jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik, Teknik Otomasi Industri, Teknik Pengelasan, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda Motor.

Sebagai sekolah swasta, capaian jumlah siswa 1.711 dengan 55 rombongan belajar bukan hal mudah untuk diraih. Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, selain keunggulan karakter berbasis industri, SMK ini juga menjual sisi kompetensi siswa. Hal ini dibuktikan diraihnya berbagai kejuaraan dalam setiap ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) baik ditingkat Regional, Nasional maupun Internasional. Hal demikian menunjukkan bahwa selain kekuatan karakter, sisi kompetensi, siswa SMK NU Maarif tidak diragukan lagi.

Potret dari hasil kunjungan selama dua hari menjadi pekerjan rumah bagi para guru dan pengelola sekolah untuk meniru dan mengembangkan praktik serta pengalaman baik dari dari salah satu industri perumahan, SMKN 2 Sragen serta SMK NU Maarif Kudus. Kemiripan beberapa karakteristik yang antara SMKN 3 dangan obyek kunjungan merupakan modal awal untuk dikembangkanya praktik serta pengalaman baik disesuaikan dengan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Budaya kerja industri merupakan hal wajib yang harus disiapkan dengan optimal sebagai bekal para calon lulusan SMKN 3 menyongsong tuntutan industri di era global ini. 

Nurlaila Mahmudah (Guru Matematika)

Similar Posts