Workshop Literasi Puisi dan Cerpen Bangkitkan Semangat Berkarya Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta
Yogyakarta, 24 Oktober 2025 — SMK Negeri 3 Yogyakarta kembali menggelar kegiatan literasi yang inspiratif bertajuk Workshop Literasi Puisi dan Cerpen. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Kamis, 23 Oktober 2025 dan Jumat, 24 Oktober 2025 di Ruang Yudhistira SMK Negeri 3 Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh para siswa dari berbagai jurusan dengan antusiasme tinggi dalam rangka menumbuhkan semangat menulis kreatif dan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra.
Pada hari pertama, Kamis (23/10), kegiatan workshop difokuskan pada materi puisi dengan menghadirkan Tia Setiadi, seorang sastrawan dan penyair nasional yang dikenal dengan gaya penulisannya yang reflektif dan penuh kedalaman makna. Dalam paparannya, Tia Setiadi menekankan bahwa seorang penyair harus memiliki kepekaan, vibrasi, dan visi dalam menulis. Menurutnya, kepekaan adalah kemampuan menangkap getar kehidupan di sekitar dengan hati yang terbuka. Vibrasi adalah gelombang rasa yang muncul dari dalam diri dan terekspresikan melalui diksi yang menyentuh, sedangkan visi adalah arah dan tujuan penciptaan karya yang memberi nilai bagi kehidupan. “Bekal utama penulis adalah kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi,” ujar Tia Setiadi di hadapan peserta workshop. “Dari fokus itulah lahir kata-kata yang sakti — kata yang ketika dirangkai dengan kata lain mampu menimbulkan keindahan dan kekuatan makna.” Dalam sesi praktik, para siswa diajak untuk menulis puisi dengan mengamati lingkungan sekitar sekolah. Mereka diminta menangkap momen kecil, suara, bahkan aroma yang bisa menjadi sumber inspirasi. Hasilnya, beberapa siswa berhasil menulis puisi yang menyentuh, menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan perasaan yang tulus.
Sementara itu, pada hari kedua, Jumat (24/10), workshop dilanjutkan dengan materi cerpen bersama Hasta Indriyana, seorang sastrawan dan penulis cerpen produktif yang juga dikenal sebagai pegiat literasi di Yogyakarta. Dalam pemaparannya, Hasta Indriyana menekankan pentingnya pengamatan langsung terhadap objek sebagai langkah awal dalam menulis cerpen. Menurutnya, cerita yang kuat lahir dari pengalaman nyata, pengamatan mendalam, dan kemampuan menafsirkan kehidupan. “Menulis cerpen bukan hanya soal imajinasi,” jelas Hasta. “Namun juga tentang bagaimana kita melihat, memahami, dan meresapi objek di sekitar kita. Dari hal sederhana, seperti percakapan di kantin atau hujan di halaman sekolah, bisa lahir cerita yang bermakna.”
Peserta workshop kemudian diajak turun langsung ke lingkungan sekolah untuk melakukan pengamatan. Mereka mencatat detail peristiwa, karakter, dan suasana yang mereka temui. Dari hasil pengamatan itu, siswa menulis cerpen singkat yang kemudian dibacakan di depan narasumber dan peserta lain. Suasana kegiatan berlangsung hangat, penuh semangat, dan menggugah minat siswa untuk menulis lebih banyak lagi.
Kegiatan Workshop Literasi Puisi dan Cerpen ini ditutup dengan pembacaan karya terbaik dari peserta. Baik puisi maupun cerpen hasil karya siswa menunjukkan kreativitas dan refleksi mendalam terhadap kehidupan sehari-hari. Dengan menghadirkan sastrawan ternama seperti Tia Setiadi dan Hasta Indriyana, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta untuk terus berkarya, menulis, dan menumbuhkan semangat literasi di lingkungan sekolah.








